Frederick Irving Herzberg lahir pada
tanggal 18 april 1923 yang merupakan seorang psikolog amerika yang terkenal
didunia manajemen bisnis. Beliau terkenal dengan job enrichment dan teori
motivasi – teori higenis. Teori hygiene ini juga disebut dengan teori dua
factor. Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada
faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja,
sementara pada bagian lain ada juga faktor lain yang menyebabkan ketidakpuasan.
Maka dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja berhubungan satu sama
lain. Faktor-faktor tertentu di tempat
kerja tersebut oleh Frederick Herzberg diidentifikasi sebagai hygiene
factors (faktor kesehatan) dan motivation factors (faktor
pemuas).
Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor
yang mendorong karyawan termotivasi, yaitu daya dorong yang timbul dari dalam
diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang
dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja.[1]
factor higinies berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh
ketentraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan
ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Misalnya orang lapar akan
makan, kemudian lapar lagi, lalu makan, dan seterusnya. Faktor-faktor ini juga meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik,
kepastian pekerjaan, suvervisi yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas, dan
macam-macam tunjangan lain. Hilangnya faktor ini dapat menyebabkan timbulnya ketidak puasan (dissatisfiers)
dan tingkat absensi serta turnover karyawan akan meningkat. Faktor-faktor higenis ini perlu mendapat perhatian yang wajar
dari pimpinan agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat ditingkatkan. Jika di jabarkan maka factor higenis meliputi : .
1. Bayaran atau struktur gaji harus
sesuai dan masuk akal. Ini harus sama dan kompetitif dengan industri yang sama
di domain yang sama.
2. Kebijakan perusahaan dan
administrasi kebijakan perusahaan tidak boleh terlalu kaku. Harus adil dan
jelas. Ini harus mencakup jam kerja, pakaian kerja, istirahat, liburan, dan
lain sebagainya.
3. Tunjangan, para karyawan harus
diberikan rencana perawtan kesehatan, manfaat bagi anggota keluarga, program
bantuan karyawan dan lain sebagainya.
4. Kondisi fisik tempat kerja, kondisi
tempat kerja harus aman, bersih, higienis, peralatan kerja harus diperbaharui
dan dilakukan perawatan.
5. Status, status karyawan dalam
organisasi harus akrab dan dipertahankan.
6. Hubungan interpersonal, hubungan
antar karyawan dengan atasan dan bawahannya harus sesuai dan dapat
diterima(harmonis), seharusnya tidak ada konflik dan tidak ada penghinaan
antar karyawan.
7. Keamanan dalam bekerja, organisasi
harus memberikan keamanan setiap karyawan dalam melakukan tugas-tugasnya.
[1]
Roen, Ferry. “Teori Dua Faktor”. 1 November 2012. http://perilakuorganisasi.com
di akses tgl 7 april
No comments:
Post a Comment